Tersesat Di Ruang Rindu

 


Tak kutemukan apapun di dalam ruang rindu, selain yang membuatku engap, sembap dan tersedu-sedu berulang kali. Ketakutkan menyelimuti dengan sangat mengerikan hingga aku tersungkur oleh rasa putus asa. Jejak pelukmu tak lagi tersisa dipunggungku. Getar nafasmu tak terdengar lagi ditelingaku. Hanya ada kekosongan dan angin yang berdesir di sini.

 

Dari kegelapan malam dan langit yang muram, cahaya bulan menjadi satu-satunya yang dihadirkan Tuhan untukku menemukan bayangmu. Samar-samar, bayangmu memanjang sedang membuka pintuku di ruang rindu, aku terkesiap, sembari menyiapkan diri menyambutmu. Semakin aku mendekat, Tuhan semakin gigih menenggelamkanku dalam hitam dan pekatnya malam yang membuatku tersesat. Kita semakin berjarak. Di ruang rindu masing-masing.


Salam, mitakarunia

Comments