Mereview "Aroma Karsa"




Membaca kembali buku Dewi 'Dee'Lestari selalu berhasil membuat saya tidak bosan. Pada bulan Februari kemarin saya membeli bukunyayang diterbitkan dengan judul Aroma Karsa. Sebuah petualangan yang menakjubkan dari Aroma Karsa sungguh sangat berbeda dari buku-buku sebelumnya.  Sesuatu yang tidak pernah terimajinasikan dan tervisualkan sebelumya yaitu dunia aroma. Melalui cerita yang dituturkan kita mendapatkan sisi kehidupan yang lain yang ditangkap oleh unsur panca indera kita yaitu penciuman dari berbagai macam aroma, sesuatu yang tidak hanya didapatkan melalui mata tentang suatu objek.

Kombinasi yang saling melengkapi dan diramu dalam aroma karsa yaitu tentang dongeng, sejarah, aroma, kisah cinta dan kehidupan nyata. Berbagai macam aroma berhasil ditulis dengan rinci oleh seorang Dewi 'Dee' Lestari. Aroma Karsa merupakan petualangan dari indera penciuman  yang tak pernah dibayangkan sebelumnya, jadi kamu harus baca juga untuk merasakan aroma di dalamnya. Sampai-sampai saya pernah mencoba mengendus dan membayangka aroma tersebut. Luar biasa!

Tersajinya alur maju mundur menghadirkan sensasi tersendiri bagi pembaca. Seolah-olah ingin menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya dari setiap alur cerita. Bahasa yang disajikan ringan memudahkan pembaca untuk memahami dan penulisannya tidak jauh berbeda pada buku Dee sebelumnya seperti Intelegensi Embun Pagi dari Supernova bagian penutup. Asyik banget untuk dibaca. Salut banget sama "Mak Suri Dee Lestari."

Bagian yang saya suka saat membaca Aroma Karsa sampai selesai adalah pada bagian 59 yaitu 'Akhir Perburuan.' Sebuah kisah klasik dalam kehidupan yang akan selalu diakui kebenarannya. Bagaimana akhirnya Raras, ibu dari Tanaya Suma yang harus meregang nyawa dalam tangan anaknya sendiri.
Suma mengecup kening Raras yang kaku. "Terima kasih untuk semuanya, Bu. Betul. Ibu memberikan segalanya untukku," bisiknya, "kecuali kejujuran." Pada bagian itu saya percaya bahwa kejujuran akan selalu terbukti kebenarannya. Walau terkadang butuh waktu yang tidak cepat, tapi mungkin itu waktu yang tepat.

Bayangkan saja sudah sejak dari lahir dan saat itu Tanaya Suma berumur 26 tahun hidupnya dilingkupi banyak misteri. Kemampuannya selalu diremehkan, tapi Suma percaya bahwa ia bisa melakukan apa yang dikira ibunya tidak bisa. Meskipun dia tahu bahwa dia anak angkat seorang Raras Prayagung.Ah pokoknya harus baca sendiri deh, nggak rugi kalau sudah baca Aroma Karsa. Hehe... Yang dapat saya simpulkan adalah, di belahan dunia manapun, yang jujur, setia dan percaya akan selalu jadi pemenangnya.

Membaca sampai tamat Aroma Karsa menyisakan kepedihan, kenapa harus tamat??? Tapi kalau nggak tamat juga penasaran, HAHAHA! Jadi, mari kita tunggu karya dari Dee Lestari yang menakjubkan lainnya.

NB: Tulisan ini juga pernah dimuat di akun pribadi saya di kompasiana 

Comments